Tawon Ara
Tawon ara (fig wasp) adalah nama dari sejenis tawon
soliter (penyendiri) yang berukuran sangat kecil dan kurang lebih hanya sekitar
1,5 mm. Akibat ukurannya yang kecil, tawon inipun jarang terlihat oleh
manusia. Walaupun kecil, bukan berarti tawon ini tidak memiliki manfaat sama
sekali bagi manusia. Karena bisa dibilang bila tidak ada tawon ini, maka tidak
akan ada buah ara yang bisa dinikmati oleh manusia. Ingin tahu kenapa bisa
demikian? Silakan cari tahu jawabannya dengan membaca lanjutan dari artikel ini.
Sebelum kita bicara lebih jauh soal tawon ara, ada baiknya kita mengenal lebih dulu soal buah ara. Buah ara disebut juga dengan nama Buah Tin dan merupakan sejenis buah berbentuk seperti bawang besar yang dihasilkan oleh pohon ara yang berasal dari Genus Ficus.
Manusia sudah sejak lama memanfaatkan buah ara sebagai bahan makanan dan obat tradisional. Tidak seperti tanaman yang kebanyakan buahnya berawal dari bunga, buah ara muncul lebih dulu sebelum kemudian menghasilkan bunga-bunga kecil dipermukaan bagian dalam buahnya.
Buah Ara
Ada beberapa spesies tanaman ara yang dikenal oleh
manusia, namun spesies yang paling terkenal adalah spesies ara biasa (common
fig; ficus carica). Tanaman ara biasa menghasilkan 2 macam buah ara yang dibedakan berdasarkan karakteristik buah dan jenis kelamin bunganya yakni: buah ara betina dan buah ara jantan (caprifig). Buah ara betina ukurannya lebih besar, rasanya lebih enak, dan mahkota bunganya lebih panjang ketimbang buah ara jantan. Sebagai akibatnya, hanya buah ara betina yang dikonsumsi manusia sebagai makanan, sementara buah ara jantan lebih sering digunakan sebagai makanan ternak.
Oke, itu tadi sedikit penjelasan mengenai tanaman
ara dan buahnya. Sekarang kembali ke topik utama artikel ini, soal tawon
ara. Ada ratusan spesies tawon yang digolongkan sebagai tawon ara dan semuanya termasuk dalam famili Agaonidae. Tawon ara bisa ditemukan di seluruh
dunia, tepatnya ditempat-tempat yang bisa ditumbuhi oleh pohon ara.
Gampangnya, di mana ada pohon ara, maka di situ pasti ada tawon ara. Fenomena
yang tidak aneh kalau melihat siklus hidup dari tawon ara dan buah ara
yang saling membutuhkan agar bisa tetap bertahan hidup.
LAHIR DAN MATINYA DI DALAM BUAH
Sekarang
mari kita bicara soal siklus hidup dari tawon ara yang membuatnya menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari siklus hidup pohon ara/tin. Mula-mula, tawon ara
betina akan terbang mencari buah ara yang bisa disinggahi. Untuk ukurannya yang
kecil, tawon ara adalah penerbang yang sangat tangguh karena bisa menempuh
jarak hingga sejauh 100 mil dan kecepatan maksimal 30 km/jam! Begitu
menemukan buah ara yang dicarinya, tawon ara akan masuk ke dalam buah tersebut
melalui lubang kecil (ostiol) yang ada di permukaan buah.
Siklus hidup dari Tawon Ara
Terowongan masuk menuju bagian dalam buah ara sangat
sempit sehingga tawon ara akan kehilangan sayap dan antenanya begitu
ia berhasil sampai di dalam buah ara. Bila buah ara yang dimasuki tawon ara betina adalah buah ara jantan, maka tawon betina tersebut akan bertelur dimahkota
bunganya dan menghabiskan sisa hidupnya di dalam buah. Telur-telur yang
dikeluarkannya lalu menetas dan tumbuh menjadi tawon ara jantan atau
betina. Tawon ara jantan ini tidak seperti tawon jantan pada umumnya, ia tidak
memiliki sayap dan samasekali buta sehingga ia akan menghabiskan sisa hidupnya
dengan makan dan membuat lorong-lorong pada daging buah ara yang tidak
jarang ada yang sampai tembus ke kulit luar buah ara.
Berkebalikan dengan tawon ara jantan, tawon ara
betina memiliki anggota tubuh yang lengkap dan bisa terbang normal
layaknya tawon pada umumnya. Tawon ara betina yang baru menetas dari
kepompongnya akan berusaha mencari jalan keluar dengan menelusuri lorong-lorong
yang dibuat oleh tawon jantan yang sudah lebih dulu muncul. Selama melakukan
pencarian inilah, serbuk dari bunga-bunga ara jantan akan menempel pada
tubuhnya sehingga jika ia berhasil keluar dari buah ara jantan dan sampai dibagian dalam buah ara betina, maka penyerbukan akan terjadi dan buah ara betina pun bisa menghasilkan biji-biji yang diperlukan untuk
berkembang biak.
Bicara soal buah ara betina, seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa buah ara jantan dan betina memiliki perbedaan pada
penampilan fisik bunganya. Dibandingkan dengan bunga ara jantan, bunga ara betina
mahkotanya lebih panjang sehingga tidak bisa digunakan oleh tawon ara betina
untuk menaruh telur. Akibatnya, tawon yang berhasil masuk ke dalam buah ara
betina akan segera mati tanpa bisa meninggalkan keturunan. Namun hal tersebut
tidak terlalu penting bagi buah ara betina yang hanya menginginkan serbuk sari
yang dibawa oleh tawon betina. Manfaat lain bagi buah ara betina untuk
"menjebak" tawon ara hingga mati adalah saat tawonnya mati,
bangkainya bisa dicerna oleh buah yang bersangkutan untuk dijadikan sumber
nutrisi tambahan.